Tugas Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu :
Lydia
Setyawardani, SE., M.Si., Ak
Nama Kelompok :
1.
Ningrum Dian Santika (1510109753)
2.
Nadiaz Piscestalia (1510109342)
3.
Sukma Ayu Mahardika (1510109534)
4.
Dia Putri Setiawati (1510109538)
5.
Nadia Athiqotul Amalia R. (1510109739)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Surabaya
2016/2017
Sistem Informasi Manajemen dan
Sistem Informasi Akuntansi
1.1
Pengenalan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
A.
Pengenalan
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (Management Information
Systems atau sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan
sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
SIM (Sistem Informasi Manajemen) dapat didefinisikan
sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. SIM
selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer
(computer-based information processing). SIM merupakan kumpulan dari
sistem-sistem informasi.
B.
Pengenalan
Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), yang
diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa, "Sistem informasi
akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti
manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data
lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para
pembuat keputusan."
Menurut Barry E. Cushing yang dikutip dan dialih
bahasakan oleh La Midjan & Azhar Susanto (2003) mengatakan bahwa, "Sistem informasi
akuntansi merupakan seperangkat sumber manusia dan
modal dalam organisasi, yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan
dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data."
Menurut Nugroho Wdjajanto (2001) menyatakan bahwa :
"Sistem informasi
akuntansi adalah susunan formulir, catatan, peralatan
termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga
pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk
mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan
manajemen."
Menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2001)
menyatakan bahwa: "Sistem informasi
akuntansi merupakan suatu sistem pengolahan data
akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat dan metode yang
berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur
untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manajemen yang berstruktur pula."
Sedangkan menurut Romney & Steinbart
(2000) Sistem informasi
akuntansi adalah serangkaian dari satu atau lebih
komponen yang saling berelasi dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan,
yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi informasi.
Berdasarkan definisi para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kombinasi dari
berbagai sumber daya yang dirancang untuk memproses data akuntansi dan keuangan
yang ada dan mengubahnya menjadi informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
1.2
Model
Sistem Informasi Manajemen
Definisi
model sistem informasi manajemen dapat digambarkan pada gambar diatas. Database
berisi data yang disediakan oleh SIA. Selain itu,data maupun informasi
dimasukkan dari lingkungan. Isi databse digunakan oleh perangkat lunak yang
menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus,serta model matematika yang
mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak
digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan
masalah perusahaan. Tidak seperti SIA, SIM tidak berkewajiban
menyediakan informasi bagi lingkungan.
Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Model
juga merupakan perwakilan sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan
entitas (entity). Biasanya manajer menggunakan model untuk memecahkan suatu
masalah.
Terdapat tiga kegunaan model diantaranya :
a.
Mempermudah komunikasi
Suatu model
digunakan karena pada umumnya setelah pemecahan masalah manajer akan
mengkomunikasikan baik hasil maupun keputusan kepada pihak-pihak yang
terhubung, maka model system sangat dugunakan agar mempermudah jalur
komunikasinya.
b.
Memperkirakan masa depan
Khususnya dalam model matematika, model ini dapat
memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan,namun tidak seratus persen
akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan
atas berbagai asumsi, manajer juga harus menggunakan pertimbangan dan intuisi
untuk mengevaluasi model.
c.
Mempermudah
pengertian
Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya.
Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan
secara sederhana.
1.3
Konsep
Subsistem Informasi Organisasaional
SIM
merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan
informasi bagi manajemen (karena itu dinamakan sistem informasi manajemen). Ternyata
dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga informasi bagi
orang-orang selain para manajer.
Ketika
suatu organisasi semakin memiliki pengalaman dalam menerapkan rancangan SIM
yang mencakup kebutuhan seluruh organisasi, para manajer di wilayah-wilayah
tertentu, baik ditingkat pusat maupundaerah, mulai menerapkan konsep sesuai
kebutuhan yang mereka perlukan. Sistem informasi mulai akan memasuki wilayah
yang sudah
tersegmentasi, yang dapat disebut sebagai sub-sub sistem SIM yang
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh
pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan
beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:
tersegmentasi, yang dapat disebut sebagai sub-sub sistem SIM yang
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh
pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan
beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:
·
Sistem Akuntansi Keuangan Negara (SAKN)
·
Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN)
·
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)
·
Sistem Informasi Kependudukan
·
Sistem Informasi Kepegawaian dan
Pengembangan-Pengembangan Subsub Sistem Tata Kelola Pemerintahan Lainnya.
1.4
Pemrosesan
Data Akuntansi
Pemrosesan
data akuntansi didalam MYOB dikategorikan dalam tiga langkah utama, yaitu :
1. Tahap Penyiapan Data Awal
Tahap
ini merupakan tahap yang paling rumit dalam MYOB. Dalam tahap ini pengguna/user
harus benar-benar memperhatikan setiap langkah dengan teliti. Kesalahan pada
tahap ini akan menyebabkan kesalahan pencatatan dan laporan yang akan
dihasilkan. Beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan pada tahap ini meliputi :
a. Penyiapan
data perusahaan dan informasi akuntansi berupa profil perusahaan dan tahun
pembukuan akuntansi serta lokasi penyimpanan data.
b. Daftar
akun (chart of account). Walaupun MYOB sudah menyediakan daftar akun, namun
sering sekali akun yang sudah disediakan tidak sesuai dengan kebutuhan
pengguna/user. Untuk itu diperlukan penyusunan akun sesuai kebutuhan
perusahaan.
c. Tax
Code. Menjadi sangat penting bagi perusahaan yang dalam melakukan
transaksi bisnisnya berkaitan dengan perpajakan. Penetapan kode pajak di awal
ini untuk mendapatkan perhitungan otomatis pada saat pencatatan transaksi yang
berhungungan dengan perpajakan, misalnya transaksi penjualan yang ada PPN
Keluaran.
d. Linked
account. Penetapan ini berfungsi untuk membuat hubungan transaksi tertentu
dengan akun yang lazim digunakan untuk pencatatan. Hal ini menjadi sangat
penting mengingat pencatatan dalam MYOB Accounting menggunakan form-form khusus
sehingga dengan adanya linked account, form tersebut sudah dengan
sendiri terhubung dengan akun yang dipilih.
e. Daftar
Pemasok (Supplier) dan Daftar Pelanggan (costumers). Tahapan ini
dilakukan jika perusahaan memang sudah memiliki data pemasok dan pelanggan
sebelumnya. Fungsi langkah ini sebagai penyiapan untuk menyusun buku besar
pembantu.
f.
Daftar persediaan (item list). Merupakan proses pengisian daftar persediaan,
terutama barang dagang. Namun mengingat aplikasi MYOB tidak dilengkapi dengan
modul aktiva tetap, sehingga Item List juga sering digunakan untuk aktiva
tetap.
g. Pengisian
Saldo Awal (Opening Balanced). Baik saldo awal terhadap masing-masing akun maupun
saldo awal atas buku besar pembantu dari masing-masing costumer dan supplier.
2. Entry Data Transaksi
Tahap
ini dilakukan dengan tujuan menghasilkan catatan akuntansi dari setiap
transaksi. Entri data transaksi dilakukan pada form-form yang disediakan.
3. Tahap Pelaporan
Tahap
pelaporan merupakan tahap pengelolaan laporan-laporan yang dihasilkan dari
tahap entri data transaksi. Selain pengelolan laporan termasuk dalam tahap ini
juga termasuk proses penutupan buku akhir tahun.
1.5
Karakteristik
Sistem Informasi Akuntansi
Ada
beberapa karakterisitik pengolahan data yang jelas membedakan SIA dengan
subsistem CBIS yang lain. SIA mempunyai beberapa karakteristik
dibawah ini:
1. Melaksanakan
tugas yang diperlukan. Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan
pengolahan data atau tidak. Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk
memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen dalam lingkungan seperti
pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut
perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak
memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara mencapai dan
menjaga pengendalian.
2. Berpegang
pada prosedur yang relatif rendah. Peraturan dan praktek yang diterima
menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis organisai mengolah
datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
3. Menagani
data yang rinci. Karena berbgai catatan pengolahan data menjelaskan
kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakn jejak audit(audit
trail). Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat di telusuri dari awal
hingga akhir, dan dari akhir ke awal.
4. Berfokus
historis. Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya menjelaskan apa yang
terjadi di masa lampau. Ini terutama terjadi jika pengolahan
berkelompok (batch) digunakan
5. Menyediakan
informasi pemecahan masalah minimal. SIA menghasilkan sebagian output
informasi bagi manajer perusahaan. Laporan akuntansi dasar seperti laporan rugi
laba dan neraca merupakan contohnya.
Sementara
garis yang memisahkan suatu subsisten CBIS dari subsistem yang lain
kadang-kadang membingungkan,SIA dapat dibedakan melalui sejumlah karakteristik
diatas.
1.6
Sistem
Informasi dalam Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pentingnya
pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi
pada konsekuensinya.
·
Pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih
strategi / aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas
masalah tersebut. Salah satunya kunci pemecahan masalah adalah
mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan.
·
Pendekatan
system
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai
dari John dewey, seorang profesor filosofi dari colombia university. Ia
mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu
kontroversi secara memadai.
1. Mengenali
kontroversi
2. Menimbang
klaim alternatif
3. Membentuk
penilaian
Serangkaian
langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama
dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
·
Langkah-langkahnya
adalah sbb:
1. Usaha
persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan
orientasi sistem.
2. Usaha
definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian
memahaminya.
3. Usaha
solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya,
memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindak lanjuti
untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
·
Faktor
manusia yang mempengaruhi Pemecahan Masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang
unik yang menandakan ciri khasnya, gaya ini dapat mempengaruhi dalam :
1. Merasakan
masalah
2. Mengumpulkan
Informasi
3. Menggunakan
Informasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar