Tugas Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu :
Lydia
Setyawardani, SE., M.Si., Ak
Nama Kelompok :
1.
Ningrum Dian Santika (1510109753)
2.
Nadiaz Piscestalia (1510109342)
3.
Sukma Ayu Mahardika (1510109534)
4.
Dia Putri Setiawati (1510109538)
5.
Nadia Athiqotul Amalia R. (1510109739)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIESIA)
Surabaya
2016/2017
E-Business
System Vs E-Commerce
6.1
MODEL
BISNIS (B2B, B2C, B2G)
1)
B2B
( Bussines to Bussines )
B2B adalah transaksi
secara elektronik antara entitas atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis
lainnya, dapat disimpulkan B2B adalah :
a) Disebut
juga transaksi antar perusahaan
b) Transaksinya
menggunakan EDI dan email untuk pembelian barang dan jasa, informasi &
konsultasi
c) Digunakan
untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
*EDI - singkatan dari Electronic Data
Interchange sebenarnya adalah sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar
aplikasi komputer - antar perusahaan/instansi secara elektronis dengan
menggunakan format standar yang telah disepakati.
2)
B2C
(Bussines to Consument )
B2C adalah kegiatan
E-businesses dalam pelayanan secara langsung kepada konsumen melalui barang
atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet dan pemesanan dapat langsung
dilakukan oleh konsumen karena biaya sudah tercantum. kelebihan dari B2c adalah
sebagai berikut :
a)
Disebut dengan transaksi pasar
b)
Konsumen mempelajari produk yang
ditawarkan melalui publikasi
c)
Membeli dengan electronic cash &
sistem secure payment
d)
Meminta agar barang dikirimkan
3)
B2G
(Business to Governance)
B2G
adalah pemakaian aplikasi internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal
dengan e-government. kegagalan e-government di sejumlah negara yang disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu: ketidaksiapan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana teknologi informasi, serta kurangnya perhatian dari pihak-pihak yang
terlibat langsung.
B2G (Business to Governance) adalah penggunaan teknologi informasi dan
telekomunikasi untuk administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta
memberikan pelayanan yang transparan dan memuaskan kepada masyarakat. Semua
organisasi pemerintahan akan terpengaruh oleh perkembangan e-government ini.
E-government dapatlah digolongkan dalam empat tingkatan, yaitu:
a)
Tingkat
pertama adalah pemerintah mempublikasikan informasi melalui
website.
b)
Tingkat
kedua adalah interaksi antara masyarakat dan kantor
pemerintahan melaui e-mail.
c)
Tingkat
ketiga adalah masyarakat pengguna dapat melakukan
transaksi dengan kantor pemerintahan secara timbal balik.
d) Level terakhir
adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana masyarakat dapat
melakukan transaksi dengan seluruh kantor pemerintahan yang telah mempunyai
pemakaian data base bersama.
6.2
INTERNET
DAN E-COMMERCE
Internet
(interconnected computer networks)
bisa didefinisikan sebagai network komputer tiada batas yang menjadi penghubung
pengguna komputer dengan pengguna komputer lainnya serta dapat berhubungan
dengan komputer di sebuah wilayah ke wilayah di penjuru dunia, di mana di dalam
jaringan tersebut mempunyai berbagai macam informasi serta fasilitas layanan
internet browsing atau surfing. Internet juga merupakan sistem global jaringan
komputer yang berhubungan menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna
di seluruh dunia. Ini adalah jaringan dari jaringan yang terdiri dari jutaan
jaringan pribadi, umum, akademik, bisnis, dan jaringan pemerintah dari lokal ke
lingkungan global, yang dihubungkan oleh sebuah kode array yang luas dari
teknologi jaringan elektronik, nirkabel, dan optik. Internet juga dapat
didefinisikan sebagai interkoneksi seluruh dunia komputer dan jaringan komputer
yang memfasilitasi sharing atau pertukaran informasi di antara pengguna. Dengan
manfaat sebagai berikut :
a) BrowsingWeb/Blog
b) membaca
berita
c) mendpaatkan
software
d) melihat
video, tv
e) main
game online
f) chatting/social
Network
g) berkirim
pesan(E-Mail)
h) promosi/Iklan
produk
E-commerce adalah suatu cara belanja
atau berdagang secara online atau direct selling yang memenfaatkan fasilitas
internet. Pandangan yang lebih populer, e-commerce adalah penggunaan internet
dan komputer dengan browser Web untuk membeli dan menjual produk (barang atau
jasa).
Definisi lain yang lebih detailnya lagi,
bahwa e-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen
(consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang
perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer
(computer networks) yaitu internet dimana terdapat website yang dapat
menyediakan layanan “get and delivery”.
Dengan e-commerce akan merubah semua
kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk
kegiatan perdagangan, apalagi perdagangan internasional.
6.3PERKEMBANGAN
E-COMMERCE DI INDONESIA DAN INTERNASIONAL
a)
Berkembangnya
E-Commerce di Internasional
Perkembangan new
media dalam satu dekade
terakhir mengalami kemajuan di seluruh dunia. Seiring pesatnya penggunaan new media, praktek e-commerce pun semakin meningkat. Hal ini
memberikan pengaruh besar bagi perkembangan ekonomi negara-negara, baik makro
maupun mikro. Untuk menunjangnya, diperlukan sebuah perangkat yang mengatur
masalah pemanfaatan teknologi informasi dalam perniagaan secara lebih mendalam.
Komisi Perdagangan Internasional PBB telah merumuskan suatu model kebijakan
mengenai e-commerce yang kemudian diratifikasi oleh
segenap negara anggota-anggotanya. Trend perdagangan melalui media elektronik
pun turut masuk ke dalam pembahasan pada lingkup regional. Pada November 1999,
organisasi kawasan Asia Tenggara menyepakati e-ASEAN
Task Force 3, yakni sebuah badan pengawas yang terdiri atas perwakilan
pihak pemerintah dan swasta dari sepuluh negara anggota. Diantara tujuan
dibentuknya e-ASEAN Task Force tersebut ialah untuk mendukung kemunculan
e-commerce berupa usaha dot-com, dan proyek-proyek yang menopangnya, seperti
e-enterpreneurship seminar, ASEAN School Network, jaringan perdagangan
regional, portal ASEAN World Master, serta program pertukaran bisnis/industri
(Orbeta, 2002:133).
Negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia,
Thailand, Filipina dan Indonesia telah memiliki formulasi kebijakan tersendiri
yang mengatur transaksi melalui media elektronik. Diantara negara-negara
tersebut, Singapura sebagai negara maju di Asia Tenggara memiliki visi untuk
menjadi pusat E-commerce Internasional (International Electronic
Commerce Hub), yakni negara dimana seluruh transaksi perdagangan elektronik
regional maupun internasional diproses. Tak heran bahwa Singapura memiliki
perangkat regulasi mengenai kegiatan e-commerce yang lengkap dan memadai.
b)
Perkembangan
e-commerce di Indonesia
Sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom
Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online.
Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net)
ini telah membuat Perkembangan
e-commerce di Indonesia. Selain itu, berdiri pula
http://www.ecommerce-indonesia.com/, dan
Commerce Net Indonesia – yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai
Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia
menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net.
Lembaga- lembaga di Indonesia seperti PT Telkom dan Bank internasional
Indonesia beserta pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia,
yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan
Online Telecommunication Mall dan Trikomsel telah melakukan kerja sama dalam
melakukan pengembangan e commerce di indonesia.
· Tujuan
aplikasi e-commerce adalah :
1. Orang
yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses
internet menggunakan web browser.
2. Menjadikan
portal e-commerce tidak sekedar untuk belanja, tetapi juga menjadi tempat
berkumpulnya komunitas, membangun kerja sama antar komunitas dan sebagai pusat
informasi
3. Pengelolaan
yang berorientasi pada pelayanan, responsif (respon yang cepat dan ramah),
informatif dan komunikatif,
4. Informasi
yang up to date
· Manfaat
e-commerce bagi masyarakat:
1. Electronic
commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk berbelanja
2. Electronic
commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih murah,
sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak barang
3. Electronic
commerce memungkinkan orang di seluruh penjuru dunia untuk menikmati aneka
produk dan jasa yang sulit mereka dapatkan tanpa E-commerce.
· Keuntungan
yang diperoleh e-commerce:
1. Akses
kepada pasar yang lebih luas dan pelanggan baru yang lebih banyak.
2. Pelanggan
akan lebih mudah mendapatkan informasi yang diperlukan secara on-line.
3. Dengan
menggunekan internet, layanan kepada pelanggan tidak dibatasi jarak dan waktu.
4. Penghematan
berbagai macam biaya antara lain transportasi, komunikasi, telepon, fax, dll.
6.4PENGERTIAN
E-BUSINESS VS E-COMMERCE
a)
Pengertian
e-Business
Pengertian
e-business atau definisi e-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan
secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi
elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan
sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan
fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan
mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan
secara lebih baik.
E-business
berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain:
pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai
(supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan
pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business
memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di
antaranya.
b)
Pengertian
E-Commerce
Pengertian
e-commerce atau definisi e-commerce adalah kegiatan komersial dengan
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data
elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data
otomatis.
Kegiatan
e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang
berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik,
SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online
(online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction
processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI),
dll.
c)
Perbedaan
antara e-Business dan e-Commerce
Perbedaan
yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-commerce
memang benar-benar money oriented (berorientasi pada perolehan uang), sedangkan
e-business berorientasi pada kepentingan jangka panjang yang sifatnya abstrak
seperti kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja,
relasi antar mitra bisnis, dan penanganan masalah sosial lainnya. Selain
perbedaan seperti yang telah disebutkan, e-commerce dan e-business juga
memiliki kesamaan tujuan utama yaitu memajukan perusahaan yang lebih besar dari
sebelumnya. E-commerce dan e-business merupakan terobosan yang dapat
mendongkrak penjualan melalui online marketing dan sebagai sarana mempromosikan
produk melalui media internet
6.5MANFAAT
E-BUSINESS
Manfaat yang didapat
atau manfaat dari e business itu sebagai berikut :
1. Memperluas
pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga perusahaan bisa
menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi
dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
2. Menekan
biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi
berbasis kertas (paperbased information).
3. Memungkinkan
perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk dan jasanya.
4. Menekan
waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
5. Meningkatkan
produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.
6. Menekan
biaya telekomunikasi.
7. Manfaat-manfaat
lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih bagus,
proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan
pengiriman yang lebih singkat, akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya
transportasi yang lebih murah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
8. Fenomena
jejaring (internet working) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan
berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara
kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah
roduk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktorfaktor luar yang tidak
berada di dalam kontrol perusahaan.
9. Pembeli
atau customer dapat dengan mudah melihat barang yang di produksi perusahaan
tersebut melalui internet, sehingga tidak repot harus ke tempat hanya untuk melihat
barang.
6.6
SISTEM
INFORMASI E-BUSINESS
Banyak
literatur yang mendefinisikan istilah sistem informasi secara berbeda-beda.
Jikadilihat darisejarahnya istilah informasi muncul pada awal abad 20. Pada
awal munculnya istilah sistem informasi tersebut, sistem informasi adalah suatu
sistem yang menerima input, melakukan proses, dan kemudian menghasilkan suatu output berupa informasi. Pada awalnya, istilah sistem
informasi tidak ada kaitannya sama sekali dengan teknologi informasi.
Tetapi saat ini, sistem informasi sudah menjadi
bagian yang hampir tidak terpisahkan dari teknologi informasi. Saat ini, suatu
sistem informasi yang tidak memanfaatkan teknologi informasi sering dilihat
telah ketinggalan jaman.
Untuk suatu organisasi, sistem informasi biasanya
digunakan untuk membantu bisnis/usaha yang dilakukan oleh organisasi tersebut.
Menurut Michael Porter, sebuah organisasi adalah kumpulan aktivitas yang
dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan, dan memberikan
dukungan layanan terhadap produk yang mereka miliki.
Jadi pada intinya, sebuah sistem informasi pada
organisasi adalah sebuah sistem yang menerima input, melakukan proses, dan
mengeluarkan output berupa
informasi untuk mendukung bisnis organisasi dengan maupun tanpa dukungan
teknologi informasi.
Hubungan Sistem Informasi dan E-Business
Salah satu alasan penting kemunculan
istilah e-business meskipun sebenarnya telah ada istilah sistem informsi,
tetapi bukan yang paling utama, adalah branding. Istilah baru tersebut akan
lebih mempermudah para vendor menjual produk mereka, khususnya IBM, dimana Lou Gerstner,
yaitu seorang CEO perusahaan IBM yang menjadi pelopor dalam mempopulerkan istilah
e-business.
E-business
dan sistem informasi sebenarnya mempunyai makna yang saling beririsan. Hal inilah
yang sering menimbukan kerancuan dan kesalahan dalam penggunaan istilah-istilah
tersebut.
Sistem
informasi dan e-business mempunyai kesamaan makna yaitu sebagai aplikasi
yang mendukung proses bisnis suatu organisasi. Tetapi e-business mempunyai
batasan yang lebih spesifiik karena e-business terkait dengan penggunaan
jaringan komputer (internet) dan biasanya menghubungkan konsumen, rekan
kerja dan supplier
6.7
TANTANGAN
PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI E-BUSINESS
Untuk
membuat strategi yang efektif, perusahaan harus dapat mengenali trend
(kecenderungan) yang terjadi dengan cepat. Dalam mengenali trend dibutuhkan
kemampuan seorang manajer untuk mempelajari, memahami dan mengambil keuntungan
dari perubahan temporer yang sedang terjadi. Hal ini memberikan seorang manajer
lahan baru untuk dijelajahi dan hanya manajer yang dapat mengenali trend yang
dapat menguasainya.
Pengenalan
trend secara akurat dapat membantu analisa bisnis dan mempersatukan kebiasaan
konsumen, mengurangi ketidakpastian, dan melihat kesempatan baru. Sebagai
contoh, Sam Walton, founder dari Wal-Mart, melihat meningkatnya trend
self-service pada tahun 1960-an dan memanfaatkan hal tersebut sebelum yang
lainnya. Pelanggan menginginkan pelayanan sendiri agar dapat membeli barang
dengan harga rendah. Sebagai hasilnya, Wal-Mart mendapat kontribusi market
share yang signifikan. Di saat yang sama, kurangnya tenaga kerja pada industri
membuat toko-toko retail (kelontong) sulit mendapat dan mempertahankan pegawai
yang baik. Pelayanan yang kurang memuaskan dan minimnya pengetahuan produk dari
pegawai retail mempercepat trend self-service pada konsumen.
Pada
saat sekarang, teknologi telah menggeser kekuatan ke konsumen. e-Commerce telah
merubah saluran yang sebelumnya digunakan oleh konsumen dan bisnis untuk
membeli dan menjual barang dan jasa. Electronic channel atau e-channel
menyediakan saluran kepada penjual untuk berinteraksi dengan konsumen global,
kemampuan untuk beroperasi dengan infrastruktur minimal, mengurangi biaya
pengeluaran tambahan, dan skala ekonomi yang lebih besar; konsumen, lebih luas
dalam pilihan, kenyamanan, dan harga yang bersaing.
Manajer
yang cerdas harus mampu mengenali trend sebelum trend menjadi mainstream.
Karena dibutuhkan bertahun-tahun untuk mengendalikan perusahaan besar ke arah
yang baru, manajer harus mampu mengenali hambatan yang ada jika tidak
menghendaki perusahaannya hancur. Pengenalan trend sekarang telah menjadi
”sebuah rencana atau yang direncanakan.” Tantangan Pembangunan Sistem Informasi
E-Business:
Ada sejumlah tantangan
yang harus dihadapi oleh para pengelola perusahaan yaitu :
1. Tantangan
strategi bisnis
Ketangguhan sistem
informasi e-Business terletak pada bagaimana perusahaan merumuskan dan
menuangkan strategi bisnisnya yang handal dalam sistem tersebut misalnya
strategi harga, strategi produk, strategi teknologi dan sebagainya.
2. Tantangan
globalisasi
Perusahaan-perusahaan
lokal yang ingin berlaga di pasar global harus memahami seluk beluk bisnis
dalam lingkungan ekonomi global. Lingkup pasar berubah menjadi lebih luas.
Perbedaan platform seperti bahasa, budaya, politik, harga, perilaku konsumen,
kebijakan pemerintah dan sebagainya dapat menjadi masalah dan ancaman kerugian.
3. Tantangan
arsitektur informasi
Keputusan perusahaan
untuk mengembangkan sebuah arsitektur informasi yang baru guna mendukung tujuan
bisnisnya.
4. Tantangan
investasi
Perusahaan harus mampu
merumuskan visi dan anggaran untuk berinvestasi teknologi informasi dengan
skala yang luas. Hal ini sangat kompleks dan membutuhkan perhatian yang serius
5. Tantangan
kemampuan untuk merespon dan mengontrol
Perusahaan tertantang
untuk merancang sistem-sistem yang mudah dipahami dan dikontrol agar sistem informasi
yang dibentuk mampu memberikan respon yang cepat dan tepat.
6. Tantangan
operasional
Kemampuan suatu
perusahaan untuk memelihara informasi yang disajikan dalam situs web.
Perusahaan juga dihadapkan pada persoalan keamanan data yang di-share dalam
jaringan global tersebut karena banyak hacker dan cracker yang berlalu lalang.
7. Tantangan
komunikasi
Kemampuan untuk
mengkomunikasikan rencana induk pengembangan system kepada sumber daya manusia
agar mereka dapat memahami, menerima dan mau menggunakan secara optimal.
6.8SIKLUS
PEMBANGUNAN DALAM MEMBANGUN E-BUSINESS (PLANNING, ANALYSIS, DESIGN,
IMPLEMENTATION, EVALUATION, MAINTAINING) DAN KEGAGALAN DALAM E-BUSINESS
Terdapat
beberapa metode didalam membangun sebuah Sistem Informasi e-Bisnis seperti
Metode daur hidup (life cycle), prototype, dan metode spiral. Dari ketiga macam
metode tersebut, metode daur hidup cocok untuk pembangunan sistem e-business,
karena memiliki beberapa beberapa karakteristik yaitu proses dilakukan
selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses doumentasi yang rapi.
Metode
daur hdup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap perencanaan,
analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliharaan. Pada
setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah
dilakukan atau disepakati.
1.
Tahap
Perencanaan
Pada
tahap perencanaan ini diawali dengan pembuatan dan penyampaian proposal
Teknologi Informasi yang memuat hal-hal pokok yang menjadi prioritas-prioritas
e-bisnis. Diikuti dengan tahapan
pemaparan kasus e-bisnis untuk perkembangan bissnis atau Investasi Teknologi
Informasi (TI). Tahap akhirnya adalah penyampaian rencana aplikasi e-bisnis
dalam bentuk pengembangannya dan penyebarannya.
2.
Tahap
Analisis
Dalam
tahap analisis ini, pengembang sistem harus memperhatikan hal-hal yang
berkaitan dengan aspek-aspek penting yang
sangat berpengaruh didalam membangun Sistem informasi e-bisnis ini
seperti :
a) Kelayakan
teknis
b) Pengembailan
ekonomis
c) Pengembalian
non ekonomis
d) Hukum
dan etika
e) Operasional
f) Jadwal
3.
Tahap
Perancangan
Dalam
merancangan sebuah Sistem Informasi
e-Business harus memperhatikan
kebutuhan perusahaan e-business ,
Kebutuhan operator, Kebutuhan
pemakai dan Kebutuhan teknis .
4.
Tahap
Penerapan
Tahap
ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun sebelumnya agar
dapat diwujudnyatakan Implementasi untuk
prosedur di dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa computer
Sementara
itu, untuk proses yang terdapat di luar sistem komputer, disusunlah sebuah
konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang yang terlibat
dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem pada
tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket
aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang
dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software
house (outsourcing)
5.
Tahap
Evolusi
Pada
tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji
coba diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Karakteristik yang ditetapkan, dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang
terkandung didalamnya. Disamping memperhatikan metode yang akan digunakan dalam
membangun sebuah sistem Informasi e-Bisnis, kita juga harus memperhatikan
tahapan-tahapan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas dari Sistem Informasi
e-Bisnis yang dibangun nantinya, seperti tahapan mendayagunakan komputer
personal, jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin, membangun halaman
web untuk jalinan komunikasi antara Perusahaan dengan konsumen secara efektif dan fleksibel, membangun Sistem
Informasi e-Bisnis yang efektif serta Mengembangkan Sistem Informasi yang
bersifat inter platform.
6.
Tahap
Maintaining (Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan)
Pada
tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai
digunakan untuk mengenal proses e-Business yang sesungguhnya.
Pemeliharaan
sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database, membackup, dan
scaning virus. Sementara itu, pemeliharaa juga termasuk melakukan
penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemuktahiran sistem, atau pembetulan atas
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya.
·
Peran
Sistem Informasi Dalam e-Bisnis
a) Sistem
Informasi Mendukung Operasi Bisnis . Mulai dari akuntansi sampai dengan
penelusuran pesanan pelanggan, sistim informasi menyediakan dukungan bagi
manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon
yang cepat menjadi penting, maka
kemampuan Sistim Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan
informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting .
b) Sistem
Informasi Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial. Sistim informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk
membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi
yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan
untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan
membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih
bermakna.
c) Sistem
Informasi Mendukung Keunggulan Strategis. Sistim informasi yang dirancanguntuk
membantu pencapaian sasaran strategis
perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar
d) Sistem
informasi membantu Meningkatkan pelayanan secara global/menyeluruh antara lain
Mampu meningkatkan persaingan bisnis secara global (melakukan pengelolaan dan
pengawasan pasar global seperti : 1. pengawasan tingkat pelayanan dan tingkat
biaya, pelayanan penyebaran informasi
dengan menggunakan global network. 2. perencanaan strategi peruahaan dan
kebijakan (mengetahui selera konsumen, peluang pasar di tempat lain. 3.
pengambilan keputusan untuk pengembangan produk dan ekspansi (dgn adanya
strategi perusahaan maka akan bisa mengembangkan produk dan mapu bersaing di
pasar global dan terbetnuk kelompok kerja yang meluas dn membentuk sistem
delivery yang luas)
·
Evolusi Peran Sistem/teknologi Informasi
Peranan
Sistem/Teknologi Informasi mengalami evolusi (perubahan secara bertahap) . Pada saat ini teknologi Informasi sudah
mengalami perubahan yang signifikan, seperti :
a) Tersedianya
jaringan info global , untuk menyalurkan berbagai format info (Multimedia)
b) Tersedianya
berbagai macam perangkat keras dan lunak, untuk mengolah, menyimpan dan
mengirim berbagai info.
c) Tersedianya
berbagai perangkat keras untuk melakukan ternsformasi media yang digunakan
·
Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam
suatu proses Sistem Informasi e-Business
Kelemahan-kelemahan
yang terdapat dalam suatu proses Sistem Informasi e-Bisnis tidak terlepas dari setiap tahapan proses
pembuatan Sistem Informasi e-Bisnis itu sendiri. Disamping itu faktor-faktor
berikut juga sering menyebabkan kegagalan
sebuah proses e-bisnis :
1.
Sering
orang memandang SI e-Business adalah paling utama dan penting, sementara
melupakan komitmen dan konsistensi terhadap materi informasi, produk dan respon
layanan kepada konsumen
2.
Antar-muka SI e-Business sering kurang
interaktif, kurang komunikatif dan kurang mudah digunakan oleh konsumen, karena
antar muka sering dibangun berdasarkan selera pembuatnya
3.
Perubahan cara pandang, pola berbisnis,
dan sistim dari tradisonal
dan lokal menjadi moderen dan global; perusahaan dan pebisnis
membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan
perubahan tersebut.